Era 80’an drum elektrik sudah ada dan mulai digunakan oleh band-band dunia yang mengusung musik new wave, pop,disco, sampai progresive rock moderen pada jamannya. Kini drum elektrik sudah banyak diproduksi oleh berbagai produsen dengan berbagai seri, dari kelas premium hingga merek dengan harga yang sangat terjangkau.  Sebut saja, Roland meluncurkan berbagai tipe drum elektrik seri V drum atau seri TD. Begitu pula drum elektrik keluaran Yamaha dengan berbagai seri yang lebih lengkap hingga sederhana.

Fungsi drum elektrik ini bisa dimanfaatkan sebagai pengganti instrumen drum akustik. Biasanya, seseorang yang ingin merekam drum namun tidak memiliki ruang studio yang layak, atau kebutuhan live performance. Mereka mensiasatinya dengan menggunakan drum elektrik.   

Di sisi lain, level suara drum elektrik bisa diatur sedimikian rupa, dan pastinya level suara drum elektrik tidak sebesar drum akustik yang membutuhkan ruangan khusus (ruang studio). Sumber suara dari drum elektrik bisa dihubungkan langsung ke piranti rekam (DAW) atau sound system panggung.

Setup Mudah

Berbeda dengan drum akustik, untuk mendapatkan sound drum yang bagus maka set drum harus di-tuning satu persatu. Sedangkan dari drum elektrik, kita bisa memilih berbagai macam koleksi sound drum dan perkusi yang sudah jadi (matang), tanpa di-tuning lagi. Seorang musisi memiliki alternatif dengan menggunakan drum elektrik untuk aplikasi rekaman (yang tidak memiliki ruang drum khusus) bahkan bisa diaplikasikan untuk musik panggung  yang lebih simple. Drum elektrik terdiri dari dua komponen, yaitu pad drum dan modul drum, yang akan kita ulas berikut ini.

Pad Drum

Drum elektrik terdiri dari sejumlah pad atau bisa juga disebut pad drum (pad kontroler). Seluruh Pad drum ini mewakili dari masing-masing komponen drum. Misalnya, pad kick berfungsi sebagai kontroler kick. Pad snare sebagai kontroler snare, pad hi-hat sebagai kontroler hi-hat, dan seterusnya. Belum lagi, setiap drum elektrik tentu memiliki pedal hi-hat. Pedal hi-hat ini juga disebut dengan kontroler yang berfungsi untuk mengontrol open dan close hi-hat. Jika pedal dipijak maka pad hi-hat yang dipukul stick akan menyuarakan suara close hi-hat. Begitu pedal kontroler hi-hat dilepas (tidak dipijak) maka pad hi-hat yang kita pukul akan menyuarakan suara open hi-hat. 

Musisi dapat memainkan ride dan crash cymbal dari kedua pad cymbal drum elektrik. Jika kita memukul bagian cup pad cymbal maka sound yang terdengar adalah ride cymbal. Sedangkan, saat kita memukul area tepi atau bibir pad cymbal maka sound yang terdengar adalah crash cymbal. Menariknya, untuk drum elektrik kelas premium menyertakan fitur yang lebih detail lagi. Jika tepi pad cymbal kita genggam dengan tangan maka akan terdengar suara chop cymbal.

Modul Drum Elektrik

Modul Drum

Drum elektrik merupakan sebuah kontroler atau serupa dengan keyboard kontroler. Maka kalau berbicara soal kontroler maka instrumen elektrik ini tentu berkaitan dengan sistem MIDI (Musical Instrument Digital Interface). Namun, tak perlu risau dahulu soal MIDI ini. Setiap drum elektrik pasti menyertakan sebuah modul drum. Modul drum ini berfungsi sebagai konverter midi dan sebagai pembangkit suara (tone generator) seperti sound snare, tom, kick, dan seterusnya.

Tugas Modul Drum

Tugas pertama dari modul drum adalah berfungsi sebagai konverter Midi.  Tugas si drum modul ini adalah mengonversi signal analog yang diterima dari pad drum kemudian dikonversi menjadi data-data digital (midi). Tugas kedua, setelah signal analog dikonversi (diubah) menjadi data Midi. Maka data Midi ini akan mentriger (mengaktifkan) seluruh sound drum yang ada di dalam modul drum ini. Contoh, jika kita memukul pad snare pada drum elektrik (pemberi signal) maka modul drum (penerima signal) berkewajiban mengeluarkan sound snare drum.

Sound

Isi dari modul drum ini adalah kumpulan atau koleksi sound berbagai macam set drum yang sudah matang. Bakan beberapa drum elektrik kelas atas memiliki berbagai koleksi sound set drum akustik yang sangat presisi dan natural. Boleh dikatakan modul drum adalah “jantung” dari instrumen drum elektrik. Sumber suara drum dikeluarkan oleh modul drum ini. Di dalam modul drum isinya adalah rangkaian atau konfigurasi sound dari komponen drum. Misalnya, hi-hat, snare, kick, tom, floor, crash, ride, hingga perkusi. Bahkan untuk beberapa jenis drum elektrik kelas premium sound modul ini berisi kumpulan bunyi-bunyian set drum yang sangat lengkap. Modul ini memiliki tidak hanya memiliki satu jenis sound drum.

Katakanlah, sound snare drum terdiri dari berbagi jenis snare, seperti iron snare, wood snare, vintage snare, dan seterusnya. Belum lagi, tom, cymbal dan kick yang memiliki berbagai jenis dan karakter yang berbeda. Anda bebas memilih jenis snare, tom, cymbal, dan kick seusai kesukaan atau kebutuhan.  

Modul drum menyugguhkan berbagai macam koleksi set drum. Misalnya, kita bisa memilih jenis sound drum berbagai genre musik seperti set drum rock, set drum pop, brush drum, drum elektronik, perkusi akustik, perkusi elektronik, hingga spesial efek.

Parameter editing

Modul drum elektrik menyertakan fasilitas edit drum. Fungsi ini sangat menyenangkan dan memudahan drummer seolah melakukan tuning  drum akan memberikan kesempatan kepada pemakai untuk men-tuning sound drum seusai kebutuhan. Kita dapat mengubah pitch snare drum dari pitch rendah hingga pitch tinggi, mengatur volume suara atau mengatur decay tom dapat mengubah suara tom menjadi lebih panjang atau pendek (decay).

Kita juga dapat mengatur sensitivitas (velocity) bunyi drum sesuai dengan keras-lemahnya kita memukul pad drum.  Misalnya jika pad snar dipukul lemah maka menghasilkan sound snare lebih doff  dan level suara rendah. Akan berbeda timbre dan level ketika pad snare dipukul keras, sound snare menjadi lebih bright dan lantang.  

Teknologi drum elektrik saat ini semakin sempurna yang mendekati instrumen drum akustik. Sebagai pilihan alternatif yang menarik bagi musisi, pelaku bisnis studio (rekaman, rehearsal) dan kafe/restoran. Drum elektrik yang lebih praktis dan efisien. Apakah drum elektrik menggantikan instrumen drum akustik di kemudian hari?

Teks: dan Foto: Fajar Arianto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *