Linesourcepro – Jakarta. Sekarang kita ulas tentang karakter vocal yang mengganggu hasil rekaman ketika penyanyi berjumpa konsonan “S” yang dikenal dengan Sibilan.
Masalah aneh lainnya tentang suara manusia adalah saat mengucapkan bunyi “S”, “T”, “C”, terkadang “F”, mulut mengeluarkan hembusan udara pada frekuensi tinggi, yang biasa dikenal dengan Sibilan.
Kalau Popping, menghasilkan frekuensi rendah yang menggangu hasil rekaman vokal (diulas pada edisi sebelumnya). Sedangkan sibilan menghasilkan frekuensi tinggi yang mengganggu hasil rekaman vokal.
Setiap penyanyi memiliki karakter yang berbeda. Ada yang ‘aman’ pengucapan/ artikulasi dan tidak menimbulkan sibilan namun ada juga yang tidak disadari menimbulkan sibilan.

Sibilan sangat jelas terdengar kita merekam vokal menggunakan mikrofon condenser. Mikrofon untuk merekam vokal ini sangat sensitif men-capture suara, khususnya pada area frekuensi tinggi.
Mari kita cermati tentang sibilan. Kita tidak mendengar dalam percakapan sehari-hari. Tetapi pada rekaman seringkali sangat terdengar jelas. Kita coba lakukan sedikit melakukan demonstrasi vokal, menggunakan mikrofon condenser yang lebih rentan terhadap sibilan. Rekam vokal Anda dengan mengatakan kalimat ini: “Semua Sirna Sejak kau tak mencintaiku”. Sekarang dengarkan kembali hasil rekaman Anda yang menggunakan mikrofon condenser dan perhatikan baik-baik suara “S” dan “C”. Anda mendengar desis yang menjengkalkan itu? Atau huruf “S” yang menggangu? Itu adalah Sibilan. Tidak semua penyanyi mempunyai karakter konsonan “s, c, sh, t” yang menimbulkan sibilan lho.

Frekuensi Tinggi
Sedangkan menurut Frank Beacham dari artikel yang ditulisnya. Masalah yang timbul ketika sibilan vokal, seperti “s”, “z”, dan “sh”, ketika rekaman. Biasanya terletak pada frekuensi antara 2-10 kHz, tergantung pada suara masing-masing. Setiap suara berbeda dan masalahnya bisa muncul tiba-tiba. Ada beberapa cara men”jinakkan” atau mengeleminasi sibilan. Menentukan kombinasi jarak antara sumber suara dan mikrofon, cukup membantu, mikrofon sedikit digeser tidak tepat di depan mulut (off axis). Kemungkinan lain, untuk menghindari sibilan dengan mengecilkan level sinyal bagian waveform sumber suara yang bagian sibilan di region track dalam DAW, secara manual, meskipun ini merupakan metode jadul.

De-Essers
Untuk memperbaiki masalah Sibilan, anda dapat menyamarkannya dengan alat perangkat lunak (software) seperti de-esser dan multiband kompresor.
Bukan berarti semua manusia/penyayi menghasilkan Sibilan seperti yang sudah ditulis di atas.
Ada beberapa cara meminimalkan sibilan yang menggangu. Biasanya sibilan berada pada area frekuensi 2-10 Khz. Maka hanya frekuensi tersebut (terjadi sibilan) kita turunkan otomatis melalui plug in De-esser. Mengapa tidak memotong frekuensi ini melalui EQ (grafik/parametrik)? lebih simple bukan? Ya, namun bila kita memotong frekuensi 2-10 kHz dari parametrik EQ pada track vokal misalnya, padahal belum tentu track vokal Anda terjadi sibilan, maka frekuensi tersebut sudah terpotong keseluruhan. Setidaknya harmonik konten yang disekitarnya turut terpotong. Adapula sound engineer professional yang memiliki jam terbang tinggi menggunakan plug in.


Ada Cara yang cukup mudah saat ini, salah satunya adalah memanfaatkan plug in de-esser yang bisa kita gunakan yang menerapkan studio di rumah/pribadi (home recording).
Masuknya plug in de-esser, merupakan prosesor yang dirancang untuk memotong sibilan secara otomatis. Prosesor bekerja dengan cara mengurangi gain (gain reduction) otomatis (kompresi) pada area frekuensi sibilan (Anda tentukan) tanpa merusak tonal vokal secara keseluruhan, lihat gambar plug in de-esser.
Jadi, sangat disarankan memahami karakter penyanyi Anda sebelum melakukan perekaman. Kita mesti tahu lirik mana yang menimbulkan sibilan dari pengucapan si penyanyi ketika pre-take dengan menggunakan mikrofon condensor. Atau, Anda dapat “menjinakkan” sibilan pada sudah masuk tahap mixing menggunakan plug in de-esser.

Teks dan Foto Ilustrasi: Fajar Arianto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *