Telinga manusia dapat bertahan mendengar bunyi dalam kekerasan bunyi 80dB selama maksimal 8 jam. Artinya, setelah sekian lama kita berada di posisi mix­ing, telinga kita akan terasa lelah (ear fatique). Jika kita paksakan untuk terus mendengar, maka yang terjadi adalah response telinga kita akan berubah. Bunyi yang tadinya enak didengar berubah menjadi tidak enak atau mungkin juga sebaliknya. Karena itu, waktu mixing diperlukan adalah sangat variatif, tergantung dari tingkat kesulitan material trek yang akan kita mix. Akan tetapi tentunya kita perlu istirahat yang cukup, sebelum kita memulai lagi untuk mendengar den­gan baik. Dibutuhkan sesi mixing yang cukup (tidak kurang) untuk mendapatkan hasil yang optimal.

Pada artikel yang ditulis dari House of Productions.com. Menjelaskan, banyak orang berpikir pada jad­wal/hari rekaman Anda. Kebanyakan setelah tracking (merekam) instrument/vocal individu dan overdub. Kemudian me-mixing semuanya di hari yang sama. Hasil mixing mungkin akan terdengar oke, tapi itu hal yang salah. Me-mix lagu bisa membutuhkan waktu beberapa hari jika dilakukan dengan benar.

Jeda Waktu Setelah Mixing

Untuk mixing lagu, penata bunyi harus menjauh (tidak mendengarkan) dari lagu tersebut hingga 3 hari dan kemudian melakukan mixing. Mengapa? Karena penata bunyi membutuhkan waktu untuk menyegarkan pikirannya seperti apa bunyinya pada lagu yang akan di-mix. Hal ini memungkinkan adanya perspektif baru tentang suara lagu yang berarti mixing akan jauh lebih baik daripada merekamnya dengan benar.

Kita mungkin telah mendengarkan lagunya berkali-kali terkadang agak tidak yakin apa yang kita dengarkan lagi. Jadi copy di CD atau kini di ponsel (standard format audio 44.1 kHz, 16 bit) dan MP3, putar di sebanyak mungkin pada sistem berbeda dan buat catatan tentang apa yang kita suka dan tidak disukai ketika mendengar hasil mixing. Jangan khawatir jika kedengarannya (volume) lebih pelan daripada mix komersial, karena peningkatan kenyar­ingan (loudness) umumnya dilakukan pada tahap mastering, tetapi cobalah untuk memastikan bahwa kita bisa puas mencapai keseimbangan tonal (tonal balance) keseluruhan.

Mendekati Mastering

Pada tahap mastering berikut­nya dapat membuat mixing sedikit lebih padat dan “lebar”. Namun pada tahap mixing kita perlu berusaha untuk sedekat mungkin seperti proses mastering. Kembalilah kepada hasil mixing setelah satu atau dua hari, buat perubahan sesuai catatan Anda, lalu ulangi prosesnya.

Jika mixing live band, ini bisa memakan waktu hingga 4 jam per lagu ditambah satu atau dua hari untuk “menyegarkan” dari lagu dan membuat pe­nyesuaian dalam tahap mixing. Harap dicatat bahwa perekaman live band juga membutuhkan setidaknya dun jam per lagu untuk diedit seperti membersihkan pengambilan vokal, kebocoran dari headphone, drum bleed over, dan banyak lagi.

Teks dan Foto: Fajar Arianto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *